Segenap Keluarga Besar SDN 1 Nambuhan Mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435H "taqaballahu minna wa minkum"
Latest Post
Tampilkan postingan dengan label Berita Sekolah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Sekolah. Tampilkan semua postingan

Paradigma Kurikulum 2013

Written By Unknown on Kamis, 03 Juli 2014 | 06.50

Tantangan - tantangan yang selalu muncul dalam persaiangan Globalisasi dalam abad 20 ini memanglah sangat ketat. Walaupun Indonesia masiih berpredikat Negara Berkembang akan tetapi sudah diharuskan bisa bersaing dengan Negara - negara Berkembang lain bahkan Negara - negara yang sudah maju. Setiap tantangan yang ada harus dihadapai dengan kemampuan yang dimiliki oelh suatu Negara dari berbagai bidang diantaranya adalah Bidang Ekonomi, Politik, Keamanan, dan lain sebagainya.

Bidang - bidang tersebut pastilah harus ada tunas - tunas bangsa yang berkompeten, berkualitas dan berintagritas tertinggi agar ide dan pikiran - pikiran mereka dapat tercurahkan dan dapat dimanfaatkan untuk perkembangan dan kemajuan suatu bidang dalam persaingan Globalisasi yang sangat ketat ini. Pendidikan adalah akar dari keberhasilan suatu Bangsa. Kemendikbud yang memliki wilayah dalam Bidang Pendidikan pastilah akan beruhasa untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian kader - kader Bangsa. Berbagai upaya dari Evaluasi, Reflesi dan Revisi pun harus ditempuh yang akkhirnya muncullah kurikulum baru yang dinamakan " Kurikulum 2013 ".

Setiap hal yang baru pastilah ada yang pro dan Kontra, tidak terkecuali Kurikulum yang dikeluarkan Kemdikbud yaitu Kurikulum 2013. banyak media yang meliput berita - berita yang memuat pro dan kontra tentang kurikulum 2013. Ini terjadi karena ada perbedaan cara pandang atau belum memahami secara utuh konsep kurikulum berbasis kompetensi yang menjadi dasar Kurikulum 2013

Secara falsafati, pendidikan adalah proses panjang dan berkelanjutan untuk mentransformasikan peserta didik menjadi manusia yang sesuai dengan tujuan penciptaannya, yaitu bermanfaat bagi dirinya, bagi sesama, bagi alam semesta, beserta segenap isi dan peradabannya.

Dalam UU Sisdiknas, menjadi bermanfaat itu dirumuskan dalam indikator strategis, seperti beriman-bertakwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam memenuhi kebutuhan kompetensi Abad 21, UU Sisdiknas juga memberikan arahan yang jelas, bahwa tujuan pendidikan harus dicapai salah satunya melalui penerapan kurikulum berbasis kompetensi. Kompetensi lulusan program pendidikan harus mencakup tiga kompetensi, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga yang dihasilkan adalah manusia seutuhnya. Dengan demikian, tujuan pendidikan nasional perlu dijabarkan menjadi himpunan kompetensi dalam tiga ranah kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan). Di dalamnya terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki seseorang agar dapat menjadi orang beriman dan bertakwa, berilmu, dan seterusnya.

Mengingat pendidikan idealnya proses sepanjang hayat, maka lulusan atau keluaran dari suatu proses pendidikan tertentu harus dipastikan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya secara mandiri sehingga esensi tujuan pendidikan dapat dicapai.
 Dalam usaha menciptakan sistem perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang baik, proses panjang tersebut dibagi menjadi beberapa jenjang, berdasarkan perkembangan dan kebutuhan peserta didik. Setiap jenjang dirancang memiliki proses sesuai perkembangan dan kebutuhan peserta didik sehingga ketidakseimbangan antara input yang diberikan dan kapasitas pemrosesan dapat diminimalkan.
Sebagai konsekuensi dari penjenjangan ini, tujuan pendidikan harus dibagi-bagi menjadi tujuan antara. Pada dasarnya kurikulum merupakan perencanaan pembelajaran yang dirancang berdasarkan tujuan antara di atas. Proses perancangannya diawali dengan menentukan kompetensi lulusan (standar kompetensi lulusan). Hasilnya, kurikulum jenjang satuan pendidikan.

Dalam teori manajemen, sebagai sistem perencanaan pembelajaran yang baik, kurikulum harus mencakup empat hal. Pertama, hasil akhir pendidikan yang harus dicapai peserta didik (keluaran), dan dirumuskan sebagai kompetensi lulusan. Kedua, kandungan materi yang harus diajarkan kepada, dan dipelajari oleh peserta didik (masukan/standar isi), dalam usaha membentuk kompetensi lulusan yang diinginkan. Ketiga, pelaksanaan pembelajaran (proses, termasuk metodologi pembelajaran sebagai bagian dari standar proses), supaya ketiga kompetensi yang diinginkan terbentuk pada diri peserta didik. Keempat, penilaian kesesuaian proses dan ketercapaian tujuan pembelajaran sedini mungkin untuk memastikan bahwa masukan, proses, dan keluaran tersebut sesuai dengan rencana.

Dengan konsep kurikulum berbasis kompetensi, tak tepat jika ada yang menyampaikan bahwa pemerintah salah sasaran saat merencanakan perubahan kurikulum, karena yang perlu diperbaiki sebenarnya metodologi pembelajaran bukan kurikulum. (Mohammad Abduhzen, “Urgensi Kurikulum 2013”, Kompas, 21/2 dan “Implementasi Pendidikan”, Kompas, 6/3). Hal ini menunjukkan belum dipahaminya secara utuh bahwa kurikulum berbasis kompetensi termasuk mencakup metodologi pembelajaran.

Tanpa metodologi pembelajaran yang sesuai, tak akan terbentuk kompetensi yang diharapkan. Sebagai contoh, dalam Kurikulum 2013, kompetensi lulusan dalam ranah keterampilan untuk SD dirumuskan sebagai “memiliki (melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,  menalar, mencipta) kemampuan pikir dan tindak yang produktif  dan kreatif, dalam ranah konkret dan  abstrak, sesuai dengan yang  ditugaskan kepadanya.”
Kompetensi semacam ini tak akan tercapai bila pengertian kurikulum diartikan sempit, tak termasuk metodologi pembelajaran. Proses pembentukan kompetensi itu, sudah dirumuskan dengan baik melalui kajian para peneliti, dan akhirnya diterima luas sebagai suatu taksonomi.

Pemikiran pengembangan Kurikulum 2013 seperti diuraikan di atas dikembangkan atas dasar taksonomi-taksonomi yang diterima secara luas, kajian KBK 2004 dan KTSP 2006, dan tantangan Abad 21 serta penyiapan Generasi 2045. Dengan demikian, tidaklah tepat apa yang disampaikan Elin Driana, “Gawat Darurat Pendidikan” (Kompas, 14/12/2012) yang mengharapkan sebelum Kurikulum 2013 disahkan, baiknya dilakukan evaluasi terhadap kurikulum sebelumnya.

Mengatakan tidak ada masalah dengan kurikulum saat ini adalah kurang tepat. Sebagai contoh, hasil pembandingan antara materi TIMSS 2011 dan materi kurikulum saat ini, untuk mata pelajaran Matematika dan IPA, menunjukkan, kurang dari 70 persen materi TIMSS yang telah diajarkan sampai dengan kelas VIII SMP.
Belum lagi rumusan kompetensi yang belum sesuai dengan tuntutan UU dan praktik terbaik di dunia, ketidaksesuaian materi matapelajaran dan tumpang tindih yang tidak diperlukan pada beberapa materi matapelajaran, kecepatan pembelajaran yang tidak selaras antarmata pelajaran, dangkalnya materi, proses, dan penilaian pembelajaran, sehingga peserta didik kurang dilatih bernalar dan berfikir.

Masa Orientasi Siswa

Written By Unknown on Rabu, 02 Juli 2014 | 07.00

Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2014 / 2015 menunjukkan bahwa awal Tahun Pelajaran dimulai pada taggal 14 Juli 2014 yang menandakan mulai berlangsungnya proses pembelajaran sekaligus proses administrasi Guru maupun KS. pada awal tahun pelajaran pastilah ada yang baru diantara seragam baru, buku baru dan yang tak kalah penting adalah Siswa baru, Berdasarkan PPDB yang diselenggarakan Oleh Panitia PPDB SDN 1 Nambuhan telah memeniram Peserta Didik Baru 57 siswa. 



Kwarcab 11 15 Grobogan gelar Pesta Siaga

Written By Unknown on Rabu, 18 Juni 2014 | 21.15

Bertempat di halaman Setda Kabupaten Grobogan, sebanyak 19 barung putra dan 19 barung putri mengikuti kegiatan Pesta Siaga Cabang Tahun 2014 yang digelar oleh Kwartir Cabang 11 15 Grobogan pada hari ini, 23 Februari 2014.
Disampaikan oleh Bunda Hj. Dyah Bambang Pudjiono, anggota Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Grobogan yang bertindak sebagai pembina upacara pembukaan berpesan agar kegiatan Pesta Siaga ini dapat membangkitkan semangat untuk berpacu meraih prestasi, cinta lingkungan, disiplin dan bertanggungjawab serta mempererat tali persahabatan dan persaudaraan. Selain itu agar anak-anak Pramuka siaga dapat mencari ilmu pengetahuan, ketrampilan dan juga untuk meningkatkan semangat patriotisme dan tidak kenal menyerah.
Ditambahkan oleh Kak Djamari, S.Pd andalan cabang Kwarcab Grobogan urusan Pramuka Siaga selaku koordinator kegiatan, bahwa penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan sebagai sarana yang terarah bagi  peserta didik, khususnya Pramuka Siaga sehingga dapat meningkatkan pengetahuan, pengalaman, ketrampilan serta pengembangan dirinya di Gugusdepan.  Pramuka Siaga mampu untuk melaksanakan darma baktinya kepada ayah dan ibundanya dan menumbuhkan rasa kepatuhan serta menghormati orang tuanya.
Beberapa materi yang dilombakan di Pesta Siaga terbagi dalam beberapa kedai yang harus ditempuh oleh masing-masing barung perutusan 19 Kwartir Ranting yang ada di Kwarcab Grobogan. Beberapa kedai (Pos) diantaranya adalah Keagamaan, Yel-Yel, Kepribadian, Pengetahuan Kepramukaan, Penglihatan dan Ingatan, Permainan Bola Benar dan salah, Parade Puisi Bahasa Indonesia, Bermain peran, Gerak Lagu, Ketrampilan, Bumbung Kemanusiaan dan Peduli Lingkungan.
Pesta Siaga Cabang Kwarcab Grobogan ditutup oleh Hj. Suryati Icek Baskoro anggota Majelis Pembimbing Cabang Gerakan Pramuka Grobogan, pada kesempatan tersebut diserahkan tropy kejuaraan kepada Barung Tergiat Putra dan Barung tergiat Putri.  Untuk Putra Barung Biru SDN 1 Nambuhan Kwarran Purwodadi tampil sebagai Barung tergiat I, Barung Biru MI Suniyyah I Selo Kwarran Tawangharjo sebagai Barung Tergiat II dan Barung Merah SDN 4 Monggot Kwarran Geyer tampil sebagai tergiat III.
Sedangkan untuk Putri, Tergiat I diraih oleh Barung Merah SDN 1 Nambuhan, tergiat II Barung Merah SDN 6 Wirosari Kwarran Wirosari dan Barung Merah SDN 2 Pengkol Kwarran Penawangan sebagai Barung tergiat III.
Tergiat I dan II Putra dan Putri akan dikirim mewakili Kwarcab Grobogan pada kegiatan Pesta Siaga tingkat Binwil Semarang Kwarda Jawa Tengah tanggal 20 April 2014 di Kwarcab Grobogan.i harapkan.
 
Support : Pelita Pendidikan | SDN 1 Nambuhan
Copyright © 2014. SDN 1 NAMBUHAN - All Rights Reserved
Template Modified by SDN 1 Nambuhan Published by Dona Agus Setiawan
Proudly powered by Blogger